PRINSIP STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PENDAPATAN
PENDAHULUAN
Tujuan
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan sebagai peningkatan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi
baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti dan sewa. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan
akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi
tertentu.
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk
pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan
andal. Pernyataan ini mengidentifikasikan keadaan yang memenuhi kriteria
tersebut agar pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan pedoman
praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan
ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
(a)
penjualan
barang;
(b)
penjualan
jasa; dan
(c)
penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan
dividen.
02
Barang meliputi barang yang
diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali,
seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan properti lain yang
dibeli untuk dijual kembali.
03
Penjualan jasa biasanya menyangkut
pelaksanaan tugas yang secara kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan
selama suatu periode waktu yang disepakati oleh perusahaan. Jasa tersebut dapat diserahkan selama satu periode atau
selama lebih dari satu periode. Beberapa kontrak penjualan jasa yang timbul
dari kontrak konstruksi, misalnya, kontrak penjualan jasa mengenai manajer
proyek dan arsitek, tidak dibahas dalam Pernyataan ini.
04 Penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk:
(a)
bunga
- pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terhutang kepada
perusahaan;
(b)
royalti
- pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misalnya,
paten, merek dagang, hak cipta, dan perangkat lunak komputer; dan
(c)
dividen
- distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi
mereka dari jenis modal tertentu.
05 Pendapatan
berikut ini telah atau akan diatur dalam standar akuntansi keuangan tersendiri
sehingga tidak dibahas dalam Pernyataan ini:
(a)
perjanjian
sewa guna usaha (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 30
tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha);
(b)
dividen
yang timbul dari investasi yang dipertanggungjawabkan menurut metode ekuitas
(diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi
Untuk Investasi);
(c)
kontrak
asuransi dari perusahaan asuransi (untuk jenis asuransi kerugian, diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 tentang Akuntansi Asuransi
Kerugian);
(d)
perubahan
dalam nilai wajar dari aktiva dan kewajiban finansial atau pelepasannya;
(e)
perubahan
dalam nilai aktiva lancar lain;
(f)
pertumbuhan
alami dari ternak dan hasil pertanian;
(g)
hasil
hutan (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
32tentangAkuntansiPengusahaanHutan); dan
(h)
ekstraksi
hasil tambang (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 33
tentang Akuntansi Pertambangan Umum).
Definisi
06 Berikut
adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Nilai wajar adalah
suatu jumLah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arm's length transaction).
07 Pendapatan
hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan
dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas
nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat
ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan
karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam hubungan
keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas
nama prinsipal, tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan, dan karena itu
bukan merupakan pendapatan. Yang merupakan pendapatan hanyalah komisi yang
diterima dari prinsipal.
PENJELASAN
Pengukuran
Pendapatan
08 Pendapatan
harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
09 Jumlah
pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah
tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan
oleh perusahaan.
10 Pada
umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan
adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
yang dapat diterima. Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit bebas
bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat
bunga di bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila perjanjian
tersebut secara efektif merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar
imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan
menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat
tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari:
(a)
tingkat
bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit (issuer)
dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
(b)
suatu
tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal instrumen tersebut ke
harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa. Perbedaan antara nilai
wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga
sebagaimana dijelaskan paragraf 28 dan 29.
11 Bila barang
atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai
yang sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai suatu transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Hal ini sering terjadi dengan komoditi seperti minyak
atau susu di mana penyalur menukarkan (swap) persediaan di berbagai lokasi
untuk memenuhi permintaan dengan suatu dasar tepat waktu dalam suatu lokasi
tertentu. Bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan
barang dan jasa yang tidak serupa, pertukaran tersebut dianggap sebagai
transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai
wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau
setara kas yang ditransfer.
12 Kriteria
pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah kepada
setiap transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan
kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi
secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari
transaksi tersebut. Misalnya, bila harga penjualan dari suatu produk termasuk
jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa purna jual, jumlah tersebut
ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut
dilakukan. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih
transaksi bersama-sama bila transaksi-transaksi tersebut terikat sedemikian
rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat kepada
rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan. Misalnya, suatu perusahaan
dapat menjual barang dan, pada saat yang sama, menyetujui perjanjian yang
terpisah untuk membeli kembali barang tersebut di kemudian hari, sehingga
meniadakan pengaruh yang sesungguhnya dari transaksi tersebut; dalam hal ini,
kedua transaksi tersebut diperlakukan bersamaan.
Penjualan Barang
13 Pendapatan
dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
(a)
perusahaan
telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli;
(b)
perusahaan
tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang
dijual;
(c)
jumlah
pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
kepada perusahaan tersebut; dan
(e)
biaya
yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal
14 Penentuan
kapan suatu perusahaan telah memindahkan risiko signifikan dan manfaat
kepemilikan kepada pembeli memerlukan pengujian keadaan transaksi tersebut.
Pada umumnya, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan bersamaan waktunya
dengan pemindahan hak milik atau pemindahan penguasaan atas barang tersebut
kepada pembeli. Hal ini terjadi pada kebanyakan penjualan eceran. Dalam hal
lain, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda
dengan pemindahan hak milik atau pemindahan penguasaan atas barang tersebut.
15 Jika
perusahaan tersebut menahan risiko signifikan dari kepemilikan, transaksi
tersebut bukanlah suatu penjualan dan pendapatan tidak diakui. Suatu perusahaan
dapat menahan risiko kepemilikan yang signifikan dengan berbagai cara.
Misalnya:
(a)
bila
perusahaan menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal yang tidak
memuaskan yang tidak dijamin sebagaimana lazimnya;
(b)
bila
penerimaan pendapatan dari suatu penjualan tertentu tergantung pada pendapatan
pembeli yang bersumber dari penjualan barang yang bersangkutan;
(c)
bila
pengiriman barang tergantung pada instalasinya, dan instalasi tersebut
merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh
perusahaan; dan
(d)
bila
pembeli berhak untuk membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan
dalam kontrak dan perusahaan tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur.
16 Jika
perusahaan hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, transaksi
tersebut adalah suatu penjualan dan pendapatan diakui. Misalnya, penjual
mungkin menahan hak milik atas barang semata-mata untuk melindungi
kolektibilitas dari jumlah yang jatuh tempo. Dalam hal seperti itu, jika
perusahaan telah memindahkan manfaat kepemilikan dan risiko yang signifikan
transaksi tersebut adalah suatu penjualan dan pendapatan harus diakui. Contoh
lain perusahaan yang hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari
kepemilikan adalah dalam penjualan eceran dengan syarat dapat dikembalikan bila
pelanggan tidak puas. Pendapatan dalam hal ini diakui pada waktu penjualan
dilakukan jika penjual dapat mengestimasi secara andal retur yang akan terjadi
dan mengakui suatu kewajiban untuk retur berdasarkan pengalaman sebelumnya dan
faktor-faktor lain yang relevan.
17 Pendapatan
diakui hanya bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan mengalir kepada perusahaan. Kadang-kadang, kemungkinan hal
tersebut terjadi sangat kecil, sampai imbalan diterima atau sampai suatu
ketidakpastian dihilangkan. Misalnya, belum ada
kepastian bahwa pemerintahan asing akan memberi ijin untuk pengiriman imbalan
untuk suatu penjualan di suatu negara asing. Bila ijin diberikan, ketidakpastian tersebut dihilangkan
dan pendapatan diakui. Namun, bila suatu ketidakpastian timbul tentang
kolektibilitas sejumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah
yang tidak tertagih atau jumlah yang pemulihannya tidak lagi besar
kemungkinannya, diakui sebagai beban, menggantikan penyesuaian jumlah
pendapatan yang diakui semula.
18 Pendapatan
dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau peristiwa tertentu diakui
secara bersamaan; proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan
beban (matching revenue and expose). 8eban, termasuk jaminan dan biaya lain
yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal jika
kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi. Tetapi,
pendapatan tidak dapat diakui bila beban yang berkaitan tidak dapat diukur
dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap imbalan yang telah diterima untuk
penjualan barang tersebut diakui sebagai suatu kewajiban.
PENJUALAN JASA
19 Bila hasil
suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada
tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi
dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
(a)
jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal;
(b)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
perusahaan;
(c)
tingkat
penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
(d)
biaya
yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal.
20 Pengakuan
pendapatan dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering
disebut sebagai metode persentase penyelesaian. Menurut metode ini, pendapatan
diakui dalam periode akuntansi pada saat jasa diberikan. Pengakuan pendapatan
atas dasar ini memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa
dan kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.
21 Pendapatan
diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan. Namun, bila suatu ketidakpastian timbul
mengenai kolektibilitas suatu jumlah yang telah termasuk dalam pendapatan,
jumlah yang tidak tertagih, atau jumlah yang pemulihannya (recovery) tidak lagi
besar kemungkinannya, diakui sebagai suatu beban dari pada penyesuaian jumlah
pendapatan yang diakui semula.
22 Suatu
perusahaan dapat membuat estimasi yang andal setelah perusahaan tersebut
mencapai persetujuan mengenai hal-hal berikut dengan pihak lain dalam transaksi
tersebut:
(a)
hak
masing-masing pihak yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dengan kekuatan hukum
berkenaan dengan jasa yang diberikan dan diterima pihak-pihak tersebut;
(b)
imbalan
yang harus dipertukarkan; dan
(c)
cara dan persyaratan
penyelesaian.
Biasanya perusahaan
perlu mempunyai sistem anggaran dan pelaporan keuangan intern yang efektif.
Perusahaan tersebut menelaah dan bila perlu merevisi estimasi pendapatan
sewaktu jasa diberikan. Kebutuhan revisi tersebut tidak perlu mengindikasikan
bahwa hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan andal.
23 Tingkat
penyelesaian suatu transaksi dapat ditentukan dengan berbagai metode. Suatu
perusahaan menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal jasa yang
diberikan. Tergantung pada sifat transaksi, metode tersebut dapat meliputi:
(a)
survei
pekerjaan yang telah dilaksanakan;
(b)
jasa
yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang
harus dilakukan;
(c)
proporsi biaya yang
terjadi hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi tersebut.
Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang dilaksanakan hingga tanggal tertentu
dimasukkan dalam biaya yang terjadi hingga tanggal tersebut. Hanya biaya yang
mencerminkan jasa yang dilakukan, atau yang harus dilakukan dimasukkan kedalam
estimasi total biaya transaksi tersebut.
Pembayaran berkala dan uang muka yang
diterima dari pelanggan sering tidak mencerminkan jasa yang dilakukan.
24
Untuk tujuan praktis, bila jasa
dihasilkan oleh sejumlah kegiatan yang tidak dapat ditentukan selama suatu
periode tertentu, pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periode
tertentu kecuali jika ada bukti bahwa ada metode lain yang lebih baik yang
dapat mencerminkan tingkat penyelesaian. Bila kegiatan tertentu jauh lebih
signifikan daripada kegiatan yang lain, pengakuan pendapatan ditunda sampai
kegiatan yang signifikan tersebut dilakukan.
25
Bila hasil transaksi yang meliputi
penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui
hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh
kembali.
26
Selama tahap awal suatu transaksi,
seringkali terjadi bahwa hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan
andal. Namun demikian, besar kemungkinan terjadi bahwa perusahaan tersebut akan
memperoleh kembali biaya transaksi yang terjadi. Oleh karena itu, pendapatan
yang diakui hanya yang berkaitan dengan biaya yang telah terjadi yang diharapkan
dapat diperoleh kembali. Karena hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi
dengan andal, tidak ada laba yang diakui.
27
Jika hasil dari suatu transaksi
tidak dapat diestimasi dengan andal dan kecil kemungkinan biaya yang terjadi
akan diperoleh kembali, pendapatan tidak diakui dan biaya yang terjadi diakui
sebagai beban. Bila kondisi yang semula mengakibatkan estimasi hasil kontrak
tidak dapat dilakukan dengan andal tidak lagi ada, pendapatan diakui sesuai
dengan paragraf 19, menggantikan paragraf 25.
Bunga, Royalti dan Dividen
28
Pendapatan yang timbul dari
penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalti dan dividen harus diakui atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf 29
bila:
(a)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
perusahaan; dan
(b)
jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal.
29 Pendapatan
harus diakui dengan dasar sebagai berikut:
(c)
bunga
harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif
aktiva tersebut;
(d)
royalti
harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan;
dan
(e)
dalam
metode biaya (cost method), dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham
untuk menerima pembayaran ditetapkan.
30 Hasil
efektif suatu aktiva merupakan tingkat bunga yang diperlukan untuk
mendiskontokan aliran penerimaan kas di masa depan yang diharapkan selama hidup
aktiva tersebut untuk menyamakan jumlah tercatat semula dari aktiva tersebut.
Pendapatan bunga mencakup jumlah amortisasi setiap diskon, premium atau
perbedaan lain antara jumlah tercatat semula dari suatu instrumen hutang dan
jumlahnya pada saat jatuh tempo.
31 Jika bunga
yang belum dibayar telah diakru sebelum pembelian suatu investasi (investment)
yang berbunga, penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode sebelum
pembelian dan sesudah pembelian; hanya bagian setelah pembelian yang diakui
sebagai pendapatan. Jika dividen pada sekuritas ekuitas diumumkan dari
penghasilan neto sebelum pembelian, dividen tersebut dikurangi dari harga beli
sekuritas tersebut. Jika sulit untuk membuat alokasi seperti itu kecuali atas
dasar arbriter, dividen diakui sebagai pendapatan kecuali bila dividen itu
dengan jelas merupakan suatu perolehan kembali dari sebagian harga beli sekuritas
ekuitas tersebut.
32 Royalti
diakui sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan kecuali, dengan
memperhatikan hakekat perjanjian, adalah lebih sesuai untuk mengakui pendapatan
atas suatu dasar yang sistematik dan rasional lain.
33 Pendapatan
diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan tersebut. Namun, bila ketidakpastian timbul
tentang kolektibilitas sejumlah yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah
yang tidak dapat ditagih, atau jumlah yang pemulihannya tidak lagi besar
kemungkinannya, diakui sebagai beban, daripada penyesuaian jumlah pendapatan
yang diakui semula.
Pengungkapan
34 Perusahaan
harus mengungkapkan:
(a)
kebijakan
akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang dianut
untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
(b)
jumlah
setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut
termasuk pendapatan dari:
(i)
penjualan barang
(ii)
penjualan jasa
(iii)
bunga
(iv)
royalti
(v)
dividen
(c)
jumlah pendapatan yang
berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap kategori yang
signifikan dari pendapatan;
(d)
pendapatan yang ditunda
pengakuannya.
35 Suatu perusahaan mengungkapkan setiap
keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca.
Keuntungan dan kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti biaya
jaminan, klaim, denda atau kemungkinan kerugian lainnya.
36 Pernyataan
ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
(a)
penjualan
barang;
(b)
penjualan
jasa; dan
(c)
penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga royalti dan
dividen.
Pengukuran
Pendapatan
37 Pendapatan
harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Penjualan
Barang
38 Pendapatan
dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
(a)
perusahaan
telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli;
(b)
perusahaan
tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang
dijual;
(c)
jumlah
pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
kepada perusahaan tersebut; dan
(e)
biaya
yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.
Penjualan
Jasa
39
Bila hasil suatu transaksi yang
meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan
dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian
dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil
suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini
dipenuhi:
(a)
jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal;
(b)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
perusahaan;
(c)
tingkat
penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
(d)
biaya
yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal.
40 Bila hasil
transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang
dapat diperoleh kembali.
Bunga,
Royalti dan Dividen
41
Pendapatan yang timbul dari
penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalti dan dividen harus diakui atas dasar yang diatur dalam paragraf 42 bila:
(a)
besar
kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
perusahaan; dan
(b)
jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal.
42 Pendapatan
harus diakui dengan dasar sebaqai berikut:
(a)
bunga
harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif
aktiva tersebut;
(b)
(b}
royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang
relevan; dan
(c)
dalam
metode biaya (cost method), dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham
untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pengungkapan
43 Perusahaan
harus mengungkapkan:
(a)
kebijakan
akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang dianut
untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
(b)
jumlah
setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut
termasuk pendapatan dari:
(i)
penjualan barang
(ii)
penjualan jasa
(iii)
bunga
(iv)
royalti
(v)
dividen
(c)
jumlah pendapatan yang
berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap kategori yang
signifikan dari pendapatan;
(d)
pendapatan yang ditunda
pengakuannya.