PROSES
COSTING DAN JOB ORDER COSTING
Yang kita ketahui
penentuan harga pokok produksi adalah proses pembebanan biaya keproduk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan. Manajemen dalam membuat keputusan perlu
memahami proses penentuan harga pokok karena cara penentuan biaya produk dan
jasa sangat berpengaruh terhadap terhadap laporan laba perusahaan. Sistem penentuan harga pokok tentunya
digunakan untuk menyediakan data biaya yang membantu manajemen dalam mengambil
keputusan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
organisasi perusahaan.
Dalam penentuan harga
pokok produk kita mengenal dengan pendekatan absorption costing atau biasa
disebut full costing, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan biaya produk
dengan pendekatan pada seluruh biaya manufaktur baik tetap maupun variabel
dibebankan ke unit produk.
Dalam menghitung
biaya produk atau jasa manajemen dihadapkan dengan permasalahan yang sulit.
Beberapa biaya tidak mengalami perubahan dari bulan ke bulan sedangkan produksi
selalu berubah-ubah mengikuti kegiatan produksi. Selain itu perusahaan dapat
memproduksi berbagai jenis produk dengan menggunakan peralatan yang sama. Dalam kondisi peperti ini tidak dimungkinkan
penentuan biaya produk atau jasa secara akurat. Dalam realita dilapangan pembebanan
biaya produk dan jasa dilakukan dengan membuat rata-rata untuk antar waktu dan
antar produk. Dalam menentukan rata-rata tergantung pada tipe proses costing
yang digunakan yaitu dengan sistem proses costing maupun job order costing.
A.
Process
Costing
Pada sistem proses costing digunakan pada perusahaan yang
memproduksi satu jenis produk dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang.
Contoh perusahaan yang memproduksi air mineral kemasan seperti aqua, perusahaan
pengolah biji kelapa sawit menjadi minyak sawit mentah, dsb.
Pada dasarnya proses costing yaitu mengakumulasi biaya
dari operasi atau departemen tertentu selama satu periode penuh dan membaginya
dengan jumlah unit yang diproduksi selama periode tersebut.
|
|
|
|
|
|
RUMUS PERHITUNGAN PROCESS COSTING
|
|
||
|
|
|||
|
BIAYA PER UNIT
|
=
|
TOTAL BIAYA PRODUKSI
|
|
|
TOTAL UNIT PRODUKSI
|
|
||
|
|
|
|
|
B.
Job
Order Costing
Sistem job order costing digunakan pada perusahaan yang
memproduksi bermacam-macam produk selama periode tertentu. Pada proses job
order costing biaya dicatat setiap masing-masing produk dan pekerjaan .
sebagai alat bantu manajemen dalam sistem job order
costing yaitu dalam kegiatan produksi dibuatkan dokumen permintaan barang yaitu dokumen yang digunakan untuk meminta
barang dari gudang penyimpanan, pada dokumen ini tercantum (1) spesifikasi tipe
dan kuantitas bahan yang dikeluarkan dari gudang (2) identifikasi pekerjaan
untuk membebankan biaya bahan. Dokumen ini berperan sebagai pengendali bahan
yang masuk ke dalam produksi.
Dokumen Kartu Biaya yaitu dokumen yang digunakan untuk
setiap pekerjaan yang diterima. Dokumen ini berisi data bahan, tenaga kerja dan
overhead yang dibebankan. Dokumen ini berfungsi sebagai catatan rinci pekerjaan
dalam proses.