PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Ikatan Akuntan INDONESIA
Laporan Arus Kas
PENDAHULUAN
Tujuan
Informasi
tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian perolehannya .
Tujuan Pernyataan ini adalah
memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing)
selama suatu periode akuntansi.
Ruang Lingkup
01 Perusahaan harus menyusun laporan arus
kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan ini dan harus menyajikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan
untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
02 Para pemakai laporan ingin mengetahui
bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal
tersebut bersifat umum dan tidak tergantung pada aktivitas perusahaan serta apakah
kas dapat dipandang sebagai produk perusahaan, seperti yang berlaku di lembaga
keuangan. Pada dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama
meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing
activities). Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk
melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor.
Pernyataan ini mewajibkan semua perusahaan menyajikan laporan arus kas.
Kegunaan
Informasi Arus Kas
03 Jika
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas
dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta
waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model
untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future
cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan
daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat
meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap
transaksi dan peristiwa yang sama.
04 Informasi
arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan
kepastian arus kas masa depan. Di samping itu informasi arus kas juga berguna
untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat
sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas
bersih serta dampak perubahan harga.
Definisi
05 Beberapa
istilah yang dipergunakan dalam Pernyataan-ini, masing-masing didefinisikan
sebagai berikut:
Kas terdiri dari saldo kas (cash
on hand) dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent)
adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan.
Arus kas
adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal
revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan .
Aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas.
Aktivitas
pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan .
Kas dan Setara Kas
06 Setara kas
dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau
tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera
dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat
memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk
saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut
adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen
yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption
date) telah ditentukan.
07 Pinjaman bank pada umumnya termasuk
aktivitas pendanaan. Namun demikian, cerukan (bank overdraft) merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas perusahaan. Dalam keadaan
tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas. Karakteristik dari
pengaturan perbankan tersebut timbulnya fluktuasi saldo bank dari positif ke
overdraft.
08 Arus kas tidak mencakupi mutasi di
antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara kas, karena komponen
tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas perusahaan dan bukan
sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan .
Penjelasan
Penyajian
Laporan Arus Kas
09 Laporan
arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
10 Perusahaan
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara
yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut
aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk
menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan
untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
11 Suatu
transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih
dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi
pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur
yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas
Operasi
12 Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan.
13 Arus kas
dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal
dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
o penerimaan kas dari penjualan barang
dan jasa;
o penerimaan kas dari royalti, fees,
komisi dan pendapatan lain;
o pembayaran kas kepada pemasok barang
dan jasa;
o pembayaran kas kepada karyawan;
o penerimaan dan pembayaran kas oleh
perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,
klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya;
o pembayaran kas atau penerimaan kembali
(restitusi) pajak penghasilan kecuali jika
dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi;
o penerimaan dan pembayaran kas dari
kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha dan perdagangan.
Beberapa
transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan
atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas
yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas
investasi.
14 Perusahaan
sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan
persediaan yang dibeli untuk dijual kembali.Karenanya, arus kas yang berasal
dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan
pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan
lembaga keuangan tersebut.
Aktivitas
Investasi
15 Pengungkapan
terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
o pembayaran
kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka
panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
o penerimaan
kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud
dan aktiva jangka panjang lain;
o perolehan
saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
o uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya
(kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) .
o pembayaran kas sehubungan dengan futures
contracts, forward contracts, option
contracts
dan swap contracts kecuali
apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan;
Jika suatu kontrak dimaksudkan
untuk menangkal (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka
arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti
arus kas dari posisi yang ditangkalnya.
Aktivitas
Pendanaan
16 Pengungkapan
terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok
modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:
o penerimaan
kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
o pembayaran
kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham
perusahaan
o penerimaan
kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
o pelunasan
pinjaman
o pembayaran kas oleh penyewa guna usaha
(lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha
pembiayaan (finance lease).
Pelaporan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
17 Perusahaan
harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut ini:
(a) metode langsung: dengan metode ini
kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini
laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan
(deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi
di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan .
18 Perusahaan
dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan
metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode
tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik:
(a) dari
catatan akuntansi perusahaan; atau
(b) dengan menyesuaikan
penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
untuk:
o perubahan
persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode
berjalan;
o pos bukan
kas lainnya; dan
o pos lain
yang berkaitan dengan arus kas investasi
dan pendanaan.
19 Dalam
metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan
menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
(a) perubahan persediaan dan piutang usaha
serta hutang usaha selama periode berjalan;
(b) pos bukan
kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian
valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum
dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan
(c) semua pos lain yang berkaitan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.
Sebagai
alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan
(tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam
laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang
usaha selama periode.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas
Investasi dan Pendanaan
20 Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23
arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih.
Pelaporan Arus Kas atas Dasar
Arus Kas Bersih
21 Arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat
disajikan menurut arus kas bersih:
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk
kepentingan para pelanggan apabila arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada
aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk
pos-pos dengan perputaran cepat, dengan
volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu
singkat (maturity short).
22 Beberapa
contoh penerimaan dan pembayaran kas
sebagaimana dijelaskan pada paragraf
21(a) adalah:
o penerimaan dan pembayaran rekening
giro;
o dana
pelanggan yang dikelola oleh perusahaan investasi; dan
o sewa yang
ditagih oleh pengelola dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti.
Beberapa
contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf
21(b) adalah pembayaran dan penerimaan untuk:
o transaksi kartu kredit para nasabah;
o pembelian dan penjualan surat-surat
berharga; dan pinjaman jangka pendek
lain
dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
23 Arus kas
yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan
dengan dasar arus kas bersih:
o penerimaan
dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
o penempatan
dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan
o pemberian
dan pelunasan kredit.
Arus Kas
dalam Valuta Uang Asing
24 Arus kas
yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang
yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang
asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.
25 Arus
kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada
tanggal arus kas.
26 Arus
kas dalam mata uang asing dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing. Pernyataan tersebut
memperkenankan digunakannya suatu kurs yang mendekati kurs sebenarnya. Sebagai
contoh, kurs rata-rata untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan untuk
membukukan transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas anak
perusahaan luar negeri. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakannya kurs
tanggal neraca untuk menjabarkan laporan arus kas anak perusahaan luar negeri.
27 Keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan kurs bukan
merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan kurs terhadap kas dan
setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk
merekonsiliasikan saldo awal dan akhir kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs
tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Pos Luar
biasa
28 Arus kas
sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara
terpisah.
29 Arus
kas yang menyangkut pos luar biasa diungkapkan secara tersendiri pada arus kas
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan dalam laporan arus kas, agar para
pemakai dapat memahami hakekat dan pengaruhnya terhadap arus kas saat ini dan
masa mendatang. Pengungkapan tersebut dilakukan sebagai tambahan dari
pengungkapan terpisah mengenai hakekat dan jumlah dari pos luar biasa yang
dipersyaratkan dalam Pernyataan Akuntansi Keuangan No. 25 tentang Laba atau
Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan
Akuntansi.
Bunga dan
Dividen
30 Arus kas
dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus
diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten
antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
31 Jumlah
bunga yang dibayar selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik
yang telah diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun yang
dikapitalisasi menurut alternatif perlakuan yang diperkenankan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode
Konstruksi.
32 Bunga yang
dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya
diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi perusahaan lain
belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga yang dibayarkan
dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas
operasi karena mempengaruhi laba atau rugi bersih. Sebagai alternatif, bunga
yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi,
masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena
merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return
on investments).
33 Dividen
yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena merupakan
biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar
dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan
maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan
perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi.
Pajak
Penghasilan
34 Arus kas
yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan
diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik
dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
35 Pajak
penghasilan atas pendapatan yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas. Walaupun
beban pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan mudah
diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pendanaan, arus kas yang
bersangkutan seringkali tidak mudah diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam
periode yang berbeda dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena
itu, pajak yang dibayar biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak tersebut dapat
diidentifikasikan dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas yang
bersangkutan, maka arus kas tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan
atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas pajak
dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan
pajak yang dibayar harus diungkapkan .
Investasi
pada Anak Perusahaan
36 Apabila
akuntansi untuk investasi pada perusahaan asosiasi atau anak perusahaan
dibukukan dengan menggunakan metode ekuiti atau metode biaya perolehan, maka
investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas sejumlah arus kas yang
terjadi antara investor dan investee, misalnya sejumlah dividen dan uang muka
yang diterima.
Perolehan dan Disposal
37 Keseluruhan arus kas yang berasal dari
perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus
diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai aktivitas investasi.
38 Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal
berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak
perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode:
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan
yang dibayarkan dengan kas dan setara kas.
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak
perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau
dilepaskan;
dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas
atau setara kas pada anak perusahaan atau
unit
bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori
utamanya.
39 Penyajian tersendiri pengaruh arus kas
dari akuisisi dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya sebagai
suatu pos tunggal, bersama-sama dengan pengungkapan tersendiri jumlah aktiva
dan kewajiban yang diakuisisi akan membantu membedakan arus kas yang berasal
dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas dari pelepasan tidak boleh dikurangkan
dari arus kas dalam rangka akuisisi.
40 Jumlah
keseluruhan kas yang dibayarkan untuk pembelian atau diterima atas pelepasan
tersebut dilaporkan dalam laporan arus kas setelah memperhitungkan dalam jumlah
neto yaitu kas atau setara kas yang diperoleh atau dibayarkan.
Transaksi
bukan Kas
41 Transaksi investasi dan pendanaan yang
tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan
arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan
atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
42 Terdapat aktivitas investasi dan
pendanaan yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap arus kas periode
berjalan meskipun mempengaruhi struktur aktiva serta modal perusahaan. Tidak
dimasukkannya transaksi bukan kas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan
tujuan laporan arus kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas
dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi non kas adalah:
o perolehan
aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance
lease);
o akuisisi perusahaan melalui emisi
saham; dan - konversi hutang menjadi modal.
Komponen Kas
dan Setara Kas
43 Perusahaan
harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan
rekonsiiiasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang
disajikan di neraca .
44 Karena
keanekaragaman praktek pengelolaan kas dan perbankan dan agar sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, perusahaan harus mengungkapkan
kebijaksanaan yang dianut dalam menentukan komponen kas dan setara kas.
45 Pengaruh
setiap perubahan dalam kebijaksanaan untuk menentukan komponen kas dan setara
kas seperti misalnya perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang
sebelumnya diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi perusahaan,
dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 tentang
Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi.
Pengungkapan
Lain
46 Perusahaan
harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak
dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau group usaha tersebut.
47 Dalam
keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak
dapat digunakan dengan bebas oleh group perusahaan. Misalnya, saldo kas dan
setara kas milik anak perusahaan yang beroperasi di suatu negara yang
memberlakukan lalu lintas devisa atau memberlakukan pembatasan hukum lainnya
sehingga saldo kas tersebut tidak dapat dialihkan oleh anak perusahaan kepada
induk perusahaan.
Pernyataan
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.2 terdiri dari paragraf 48-67. Pernyataan ini
harus dibaca dalam konteks paragraf 1-47.
48 Perusahaan
harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan ini
dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan
(integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan .
Penyajian
Laporan Arus Kas
49 Laporan
arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Pelaporan
Arus Kas dari Aktivitas operasi
50 Perusahaan
harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut ini:
(a) metode langsung: dengan metode ini
kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini
laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan
(deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi
dimasa lalu dan masa depanf dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Pelaporan
Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
51 Perusahaan
harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan,
kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23 arus kas dilaporkan atas
dasar arus kas bersih.
Pelaporan
Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
52 Arus
kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini
dapat disajikan menurut arus kas bersih:
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk
kepentingan para pelanggan apabila arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada
aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk
pos-pos dengan perputaran cepat, dengan
volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu
singkat (maturity short).
53 Arus kas
yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan
dengan dasar arus kas bersih:
o penerimaan
dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
o penempatan
dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan
o pemberian
dan pelunasan kredit.
Arus Kas
dalam Valuta Uang Asing
54 Arus
kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata
uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata
uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.
55 Arus kas
anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada
tanggal arus kas.
Pos Luar
Biasa
56 Arus
kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan
diungkapkan secara terpisah.
Bunga dan
Dividen
57 Arus
kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus
diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten
antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Pajak
Penghasilan
58 Arus
kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan
diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik
dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Perolehan dan Pelepasan (Disposal)
Anak perusahaan dan Unit Bisnis lainnya
59 Keseluruhan arus kas yang berasal dari
perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus
diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai aktivitas investasi.
60 Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal
berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak
perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode:
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan
kas dan setara kas.
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit
bisnis yang diperoleh atau
dilepaskan;
dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada
anak perusahaan atau
unit
bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori
utamanya.
Transaksi
bukan Kas
61 Transaksi
investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas
harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus
diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat
memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan tersebut.
Komponen Kas
atau setara Kas
62 Perusahaan
harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan
rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang
disajikan di neraca.
Pengungkapan
Lain
63 Perusahaan
harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak
dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau grup usaha tersebut.
Masa Transisi
64 Pernyataan
ini berlaku secara prospektif dan pada saat permulaan pelaksanaan Pernyataan
ini bila disusun laporan keuangan komparatif, maka Laporan Arus Kas tidak wajib
disusun secara komparatif.