PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Ikatan Akuntan INDONESIA
Akuntansi
Penyusutan
PENDAHULUAN
Tujuan
Alokasi biaya yang tepat harus
dilakukan di antara berbagai pos alttiva dan beban (misalnya dalam penetapan
unsur harga perolehan properti, pabrik dan peralatan atau biaya pemeliharaan)
karena akan mempengaruhi perhitungan laba untuk serangkaian periode akuntansi.
Demikian pula, biaya umum (common cost) yang berkenaan dengan lebih dari satu
aktivitas harus didistribusikan dengan tepat menurut dasar pembebanan yang
layak, seperti faktor waktu atau faktor penggunaan.
Tujuan dari Pernyataan ini adalah
mengatur tentang pembebanan penyusutan aktiva yang dapat disusutkan. Masalah
utama dalam akuntansi penyusutan suatu aktiva adalah penentuan jumlah yang
dapat disusutkan, metode penyusutan dan penentuan masa manfaat keekonomian.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini menyangkut akuntansi
penyusutan dan diterapkan untuk seluruh aktiva yang dapat disusutkan kecuali:
(a) hutan dan sumber daya alam serupa yang
dapat diperbaharui;
(b) pengeluaran eksplorasi dan penggalian
mineral, minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat
diperbaharui;
(c) pengeluaran riset dan pengembangan;
(d) goodwill.
Definisi
02 Berikut
adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Penyusutan
adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat
yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
(a) diharapkan
untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi, dan
(b) memiliki
suatu masa manfaat yang terbatas, dan
(c) ditahan
oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan
jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi.
Masa manfaat adalah:
(a) periode
suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
(b) jumlah produksi atau unit serupa yang
diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.
Jumlah yang
dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau
jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi
nilai sisanya.
Penghapusan
aktiva adalah penghapusan nilai buku suatu aktiva yang dilakukan apabila nilai
buku yang tercantum tidak lagi menggambarkan manfaat dari aktiva yang
bersangkutan. Penghapusan aktiva berbeda dengan penyusutan.
Penjelasan
03 Aktiva yang dapat disusutkan seringkali
merupakan bagian signifikan aktiva perusahaan. Penyusutan karenanya dapat
berpengaruh secara signifikan dalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan.
04 Pandangan
pertama menyatakan bahwa jika nilai dari suatu aktiva telah meningkat melampaui
jumlah tercatat (carrying amount) dalam laporan keuangan, adalah tidak perlu
untuk membebankan penyusutan. Pandangan kedua menyatakan bahwa penyusutan harus
dibebankan pada setiap periode akuntansi berdasarkan jumlah yang dapat
disusutkan tanpa memandang kenaikan nilai jual kembali aktiva.
Masa Manfaat
05 Estimasi
dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan atau suatu kelompok aktiva
serupa yang dapat disusutkan adalah suatu masalah pertimbangan yang biasanya
berdasarkan pengalaman dengan jenis aktiva yang serupa. Untuk suatu aktiva yang
menggunakan teknologi baru atau yang digunakan dalam produksi suatu produk baru
atau yang digunakan dalam pemberian suatu jasa baru dan hanya sedikit
pengalaman mengenai jasa tersebut, estimasi masa manfaat lebih sulit namun
tetap dibutuhkan.
06 Masa manfaat
dari suatu aktiva yang dapat disusutkan untuk suatu perusahaan mungkin lebih
pendek daripada usia fisiknya. Sebagai tambahan terhadap aus dan kerusakan
fisik (physical wear and tear) yang tergantung pada faktor operasional (seperti
frekuensi penggunaan aktiva, program perbaikan dan pemeliharaan), faktor-faktor
lain juga perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut termasuk keusangan yang
timbul dari perubahan teknologi atau perbaikan dalam produksi, keusangan yang
timbul dari perubahan dalam permintaan pasar terhadap output produk atau jasa
dari aktiva, dan pembatasan hukum seperti tanggal batas penggunaan.
Nilai Sisa
07 Nilai sisa suatu aktiva seringkali tidak
signifikan dan dapat diabaikan dalam penghitungan jumlah yang dapat disusutkan.
Jika nilai sisa signifikan, nilai tersebut diestimasi pada tanggal perolehan
atau pada tanggal dilakukannnya revaluasi aktiva (hanya mungkin dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah), berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan
pada tanggal tersebut untuk aktiva yang sama yang telah mencapai akhir masa
manfaatnya dan beroperasi dalam kondisi yang hampir sama dengan aktiva yang
akan digunakan. Nilai sisa kotor selalu dikurangi dengan harapan biaya
penglepasan pada akhir masa manfaat suatu aktiva.
Metode
Penyusutan
08 Jumlah
yang dapat disusutkan dialokasi ke setian periode akuntansi selama masa manfaat
aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih,
konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat
profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan
daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
09 Penyusutan
dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut
kriteria berikut:
(a) berdasarkan waktu:
(i) metode garis lurus (straight-line
method)
(ii) metode
pembebanan yang menurun:
o metode jumlah-angka-tahun (sum-of-the
years-digit method)
o metode
saldo-menurun/saldo-menurun-ganda ( declining/double-declining balance method)
(b) berdasarkan penggunaan:
(i) metode jam-jasa (service-hours method)
(ii) metode jumlah unit produksi
(productive-output method) .
(c) berdasarkan
kriteria lainnya:
(i) metode berdasarkan jenis dan kelompok
(group and composite method)
(ii) metode anuitas (annuity method)
(iii) sistem persediaan (inventory systems)
Tanah dan Bangunan
10 Tanah biasanya memiliki masa manfaat
yang tidak terbatas dan biasanya tidak dianggap sebagai suatu aktiva yang dapat
disusutkan. Namun, tanah yang memiliki masa manfaat terbatas bagi perusahaan diperlakukan
sebagai aktiva yang dapat disusutkan.
11 Bangunan merupakan aktiva yang dapat
disusutkan sesuai definisi dalam paragraf 2.
Pengungkapan
12 Pemilihan suatu metode alokasi dan
estimasi masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan adalah merupakan
masalah pertimbangan. Pengungkapan metode yang digunakan dan estimasi masa
manfaat atau tingkat penyusutan yang digunakan menyediakan bagi para pemakai
laporan keuangan informasi yang membuat mereka dapat menelaah kebijakan yang
dipilih manajemen dan dapat membuat perbandingan dengan perusahaan lain. Untuk
alasan serupa, adalah perlu untuk mengungkapkan jumlah yang dapat disusutkan
yang dialokasikan daiam suatu periode dan akumulasi penyusutan pada akhir
periode tersebut.
Pernyataan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.17
terdiri dari paragraf 13-18. Standar ini harus dibaca dalam konteks paragraf
1-12.
13 Jumlah
yang dapat disusutkan dari suatu aktiva dialokasi berdasar suatu dasar
sistematis dan beralasan selama masa manfaat tersebut.
14 Metode
penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke
periode kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu
perubahan metode. Dalam suatu periode akuntansi di mana metode penyusutan
berubah, pengaruh perubahan harus dikuantifikasikan dan harus diungkapkan.
Alasan perubahan harus diungkapkan.
15 Masa
manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan harus diestimasi setelah
mempertimbangkan faktor berikut:
(a) taksiran aus dan kerusakan fisik
(physical wear and tear)
(b) keusangan
(c) pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva.
16 Masa manfaat dari aktiva yang dapat
disusutkan harus ditinjau secara periodik dan persentase penyusutan disesuaikan
untuk periode sekarang dan yang akan datang jika terdapat perbedaan besar dari
estimasi sebelumnya. Pengaruh perubahan harus diungkapkan dalam periode
akuntansi di mana perubahan terjadi .
17 Pengungkapan tentang penyusutan merujuk
kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.16 tentang Aktiva Tetap.